KEBIASAAN RUTIN (ROUTINE HABIT)
Hai readers sudah lama tidak posting nih. Sebetulnya sering buat tulisan tapi tidak di publish, hanya tersave di komputer. Sementara masih tersimpan rapih, inginnya nanti diterbitkan jadi buku tapi malah jadi punya banyak ide judul yang hanya dibuat beberapa lembar namun tidak diselesaikan, begitulah. Sama halnya dengan banyak gagasan dan rencana yang ingin diwujudkan tapi belum juga tersampaikan.
Oke, karena sedang punya keinginan menulis, maka mungkin saya akan membuat beberapa tulisan tangan yang isinya ringan dan diusahakan tidak terlalu panjang agar tidak menoton. Tapi kali ini bukan mengenai kebidanan, tulisan kali ini lebih ke sharing mengenai berbagai sudut pandang.
Ini adalah tentang sebuah pemikiran yang tiba-tiba pop up, berkenaan dengan hobi membaca buku-buku movitasi/ buku self-help. Sejak menginjak remaja saya suka sekali membaca buku dengan genre ini. Entah mengapa seperti dengan mengutip tulisan atau motivasi, membuat saya bersemangat dalam melakukan sesuatu. Kalau ke gramedia, tujuan book shelf pertama kalau tidak buku motivasi ya tumpukan buku-buku bahasa inggris. Dua hal favorite.
Berkenaan dengan self-help genre, ada beberapa buku yang membekas di ingatan saya *eh lebih tepatnya banyak buku karena bahkan beberapa buku belum terbaca.. seperti : the atomic habit, inspirasi dosis tinggi, the art of reading dan i have a dream. Ada beberapa inspirasi yang saya tangkap!
"Apa yang kamu lakukan sekarang adalah hasil yang akan kamu petik nantinya". Sama halnya dengan,
Uang yang kamu punya adalah hasil dari kebiasaan finansial yang kamu lakukan. Berat badan kamu adalah hasil dari apa yang kamu makan. Pengetahuan yang kamu miliki adalah ukuran dari kebiasaan belajarmu. Kebersihan kamu adalah ukuran dari perilaku bersih yang kamu jaga.
Kebiasaan baik akan membawa dampak yang baik sedangkan kebiasaan buruk akan membawa pada dampak hasil yang buruk.
Bayangkan jika seorang pilot berangkat dari Jakarta menuju Lampung dan ia menyesuaikan arah 3,5 derajat ke utara, maka ia akan mendarat mungkin di Padang bukan di Lampung. Perubahan kecil seperti tersebut tidak terlihat saat lepas landas, pesawat hanya bergerak beberapa kaki namun jika diperbesar, kenyataanya itu berefek ratusan mil. Waktulah yang akan memperlihatkan margin kesuksesan dan kegagalan. Lain ceritanya kalau kamu tidak punya tujuan ya, mungkin kamu bahkan tidak akan punya misi yang lebih spesifik atau strategi untuk mencapinya.
Jadi, pada akhirnya kita harus mengevaluasi lagi apa yang sudah kita lakukan dan goals seperti apa yang kita inginkan. Tidak hanya tentang kehidupan sehari-hari, tapi ini juga berlaku untuk proses pendidikan, bisnis, ekonomi dan pengalaman. Mulailah dengan mengubah kebiasaan yang kecil namun rutin. YAKINLAH, bahwa hal-hal yang kamu lakukan di masa sekarang, kamu tanam dan rawat dengan baik akan membuahkan hasil yang baik masa depan. Ia akan membawa perubahan dan membentuk seperti apa kamu di masa depan nanti.
Saya teringat tentang hal yang saya lakukan 10 tahun yang lalu ketika saya masih duduk di bangku SMA. Saya memiliki kebiasaan menghafal 10 kosa kata (vocabularies) setiap harinya selama liburan semester. Hal tersebut rutin saya lakukan bahkan di hari-hari biasa saat sekolah saat sedang ingin menghafal dan menjadi kebiasaan rutin. Setelah bertahun-tahun, saat saya datang ke Pare - Kampung Inggris saya tiba-tiba langsung dapat aktif berkomunikasi bahasa inggris. Saya memahami english coversation dan saya dapat berbica aktif dalam english speaking. Padahal sebelumnya saya tidak bisa berkomunikasi terlalu lancar. Begitulah, It doesn't change over a night. Ada kerja keras dan usaha yang sudah lama namun proses itu membentuk kamu dengan identitasmu.
Satu lagi perlu diingat, bahwa proses merupakan sesuatu yang bisa dikendalikan sedangkan hasil, tidak bisa dikendalikan. Maka kita hanya perlu mengusahakan yang terbaik dan seterus serahkan pada Allah SWT Yang Kuasa.
Jangan berusaha terlalu serius namun fokuslah dengan menikmati proses perjalanannya. Banyak dari mereka yang sukses, berangkat dari keisengan bukan direncanakan. Keinginan yang terlalu besar justru akan susah dalam mengejarnya. Bismillah, ayo bisa!
Follow : @tiararicadayani
Comments